Skip to main content

Movie Review : The Greatest Showman





Awalnya saya sempat tidak terlalu "merhatiin" judul film ini dengan seksama. Entah saya emang kelewat halu atau apa ya. Jadi, saya kira ini judulnya "The Greatest Snowman". Begitu merhatiin lagi jadwal nonton ke bioskop, ya ampyuuunnn Imelda sedikit jompo ya... Membaca aja sudah beribet.. Antara halu dan rabun beda tipis... Hahahhahaha...

Hugh Jackman adalah salah satu aktor favorit saya. Saya sempat sedih Wolverine "meninggal" di film Logan. Karena berawal dari Xmen lah, jatuh cinta pada pandangan pertama dengan salah satu superhero dari Marvel tersebut.Tidak itu saja, saya juga sedih dengar Hugh terkena kanker kulit dan harus istirahat dulu buat syuting film.

Begitu lihat poster The Greatest Showman, mata saya kedip-kedip. Itu Hugh Jackman kan? Wah, akhirnya dia kembali. Hugh berperan sebagai P.T. Barnum, pendiri sirkus Barnum dan Bailey. Film besutan Michael Gracey ini, membuat Hugh Jackman bernyayi dan menari. Ini tidak kali pertama Hugh menyanyi. Dalam film Les Miserables, Jackman juga dituntut untuk bernyanyi.

Beda dengan Les Miserables, yang filmnya lebih terkesan "dark", TGS lebih berwarna dan penuh dengan sirkus dan tarian. Menceritakan tentang kisah hidup seorang Barnum yang ingin meraih mimpinya untuk menjadi "terpandang", demi dipandang keluarga kekasihnya yang kastanya berbeda dengan dirinya. Barnum lahir dari keluarga penjahit, jatuh cinta pada Charity, seorang gadis kaya. 

Dreams come true. Barnum akhirnya berhasil mewujudkan mimpinya, dengan usaha sirkus dan teaternya. Kehidupannya dan keluarga membaik bahkan sangat baik. Hingga akhirnya dia bertemu dengan Jenny Lind, penyanyi yang menjadi "anak emasnya". Barnum menuai kesukesannya, hingga lupa ada Charity dan anak-anak mereka yang juga butuh sosok ayah dari Barnum.

Saya tidak berani bilang film ini sepenuhnya based on true story, karena di beberapa media saya baca, tidak semua kisahnya itu sesuai dengan kenyataan. Walaupun, sebagian tokohnya sempat "hidup" di dunia nyata. Film ini sangat menginspirasi kita buat wujudin mimpi kita. Bermimpilah, berusahalah untuk gapai mimpimu apa saja itu. Jangan minder dengan kekuranganmu. Karena kita tidak pernah tahu, kekurangan kita malah menjadi kelebihan kita di depan orang lain dan dunia.

Comments

Popular posts from this blog

Irrashaimase.. Nge-Sushi di Sushi Tei Aja, Yuk!

Sumber : www.sushitei.co.id Hai readers..! Pasti udah gak asing lagi dong dengan nama restaurant Jepang, yang outletnya sudah tersebar pada  kota-kota besar di Indonesia.. Yapss… Sushi Tei.. Saya lupa sejak kapan, saya begitu doyan nge-sushi. Yang pasti sejak saya masih di kampung halaman saya di Medan, saya udah mulai rajin merayakan gajian awal bulan saya buat bertemu “sumpit” kebahagiaan saya di Sushi Tei.  Nah, kali ini, saya mau me-review menu Sushi Tei yang udah pernah saya makan, dan enaak.. Bagi saya sih, semuanya enak.. Sushi is cheaper than therapy. Saya bisa loh hanya dengan makan sushi favorit, mood saya yg lagi jelek, bisa jadi baik.. Sushi is my mood-booster 😍 Ini beberapa menu Sushi Tei kesukaan saya… Irrashaimase…! Salmon Crispy Aburi Ini salah satu sushi favorit saya. Pasti selalu saya pesan, dan untuk sushi yang ini, 1 piring pasti buat saya (mana mau bagi2 :P) Saya ga terlalu pinter untuk mendeskripsikanny

5 ALASAN NOVEL "SANG ALKEMIS" WAJIB DIBACA

Sang Alkemis The Alchemist | Sang Alkemis Penulis   : Paulo Coelho Penerbit : Gramedia Pustaka Utama ISBN       : 978-602-03-2305-3 Tebal     : 216 hlm. Buku ini telah banyak direkomendasikan teman-teman, untuk saya baca. Novel yang telah lahir di tahun 1988 (bahkan sebelum saya lahir bo!) ini banyak menuai review positif dari para pembacanya. Mungkin, saya terlambat untuk membahas novel yang sudah terkenal seantero dunia ini. Namun, tujuan saya nge-blog adalah sharing tentang apa yang saya sudah baca, dan harapan saya, semoga review saya ini dapat memberi impact positif buat teman-teman yang membaca blog saya ini.. Hehehehe…. 😊 Buku ini mengisahkan tentang proses pencarian “harta karun” oleh seorang penggembala muda. Proses yang dialami Santiago (si penggembala muda) tidaklah mudah dalam menemukan harta karun tersebut. Hingga suatu saat, dia bertemu sang alkemis (seseorang yang dapat menciptakan sesuatu dari ketiadaan) dengan mengikuti pertan

Review : Harry Potter and the Cursed Child

Harry Potter and the Cursed Child Finally, my new blog post on January 2019.. Lumos! Kali ini saya akan memberikan review buku yang berisikan skenario pementasan dari Harry Potter and Cursed Child, di West East London pada tahun 2016 lalu. Review saya berisikan spoiler. Jadi, sebelum kamu membaca lebih lanjut, silahkan quit my blog window kalo masih pengen baca sendiri tanpa spoiler-an. Tapi, kalo ga ada masalah, silahkan lanjut… hehehehe 😄 Kenapa saya memberikan penjelasan buku ini berisikan skenario?  Karena buku HP yang ke delapan ini berbeda dengan 7 seri HP lainnya. Pertama, alur cerita plot skenarionya beda, bukan seperti baca buku HP pendahulunya (pantas saja sebagian   potter head yang kecewa dengan buku ini). Kedua, konon katanya penulis buku ini tidak sepenuhnya JK Rowling. Rowling hanya memberikan karakter cerita miliknya, tetapi Jack Thorne yang “mengkaryakannya”.  Saya pribadi, sebenarnya tidak ingin membaca buku ini sejak English versi