Skip to main content

Book Review | Catatan Najwa - Najwa Shihab




Penulis : Najwa Shihab
Penerbit : Literati
ISBN : 978-602-874-058-6
Tebal : 183 hlm.
Setiap orang punya keunikan,
tapi sering tertutupi kebiasaan.
. . . . . . . . . . . . 
Bukankah melelahkan jika selalu ikut tren,
apalagi hanya agar dianggap keren.
. . . . . . . . . . . . 

Hidup kelewat berharga jika dihabiskan dengan mengulang-ulang kebiasaan.
(Berani Tampil Beda)

Penggalan kalimat-kalimat diatas merupakan catatan Najwa dalam episode Mata Najwa tanggal 6 Juni 2015. Penonton setia Mata Najwa tentunya familiar dengan catatan-catatan Najwa yang selalu dibacakan di setiap akhir episode. Catatan-catatan mba Nana tersebut kemudian menjadi buku yang saya review sekarang.

Awalnya saya mengira buku ini berisikan pengalaman dan sepak terjang Najwa pada saat interview orang-orang penting Indonesia di tayangan Mata Najwa. Buku ini nyatanya berisikan pandangan Najwa yang dibalut dengan rima dan diksi yang khas.

Buku yang dikategorikan sebagai buku sosial politik ini, dikemas dengan layout yang menarik. Tidak terlalu berat dibaca untuk kaum awam politik seperti saya. Kontradiktif memang, saya mengagumi mba Nana dengan Mata Najwa-nya, namun saya tidak begitu tertarik dengan politik. Saya memilih untuk hanya sekedar tahu, dan sesekali nge-twit ngomentari isu-isu politik di lini masa saya.

Tak banyak yang dapat saya review dari buku ini. Saya bagikan beberapa catatan Najwa yang melekat di benak saya.

Di timur ada eksotisme yang memesona,
ada juga kegelisahan yang membahana.
. . . . . . . . . . . . 
Sebab Indonesia adalah barat, tengah dan timur,
tak boleh ada bagian yang tersungkur.
Jika timur ada yang terluka,
di barat harus juga merasa duka.
Jika yang tergores ada padamu, 
yang mengerang haruslah suaraku.
(Melihat ke Timur) 


Di tanah kita agama dan tradisi saling memberi arti,
membuka peluang saling menghargai.
Indonesia negara hebat,
pelaku demokrasi yang melesat cepat.
Mari menjaga yang kita miliki,
membangun tradisi baru yang bebas korupsi.
(Melihat Indonesia)



Comments

  1. European gamers face only a 2.7 p.c edge, and that is lowered to 1.4 p.c on even-money bets by a rule known as en prison, which is described later on this article. At 1.4 p.c, roulette becomes aggressive with other casino video games; at 5.26 p.c, it's a very difficult recreation to beat. Maverick stories that a casino wins about $50,000 for every $1 million played, and the home winnings get larger the longer the participant participates. If particular person is making $5 bets on each spin of the wheel and the wheel spins 50 times an hour, they'll wind up shedding 5% of their money over 4 hours. Only thirteen.5% of gamblers really wind up winning on the roulette wheel, in accordance with Maverick's analysis. Free play video games are a fantastic place 코인카지노 to begin with online roulette, even when you have some experience of half in} in land casinos.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Irrashaimase.. Nge-Sushi di Sushi Tei Aja, Yuk!

Sumber : www.sushitei.co.id Hai readers..! Pasti udah gak asing lagi dong dengan nama restaurant Jepang, yang outletnya sudah tersebar pada  kota-kota besar di Indonesia.. Yapss… Sushi Tei.. Saya lupa sejak kapan, saya begitu doyan nge-sushi. Yang pasti sejak saya masih di kampung halaman saya di Medan, saya udah mulai rajin merayakan gajian awal bulan saya buat bertemu “sumpit” kebahagiaan saya di Sushi Tei.  Nah, kali ini, saya mau me-review menu Sushi Tei yang udah pernah saya makan, dan enaak.. Bagi saya sih, semuanya enak.. Sushi is cheaper than therapy. Saya bisa loh hanya dengan makan sushi favorit, mood saya yg lagi jelek, bisa jadi baik.. Sushi is my mood-booster 😍 Ini beberapa menu Sushi Tei kesukaan saya… Irrashaimase…! Salmon Crispy Aburi Ini salah satu sushi favorit saya. Pasti selalu saya pesan, dan untuk sushi yang ini, 1 piring pasti buat saya (mana mau bagi2 :P) Saya ga terlalu pinter untuk mendeskripsikanny

5 ALASAN NOVEL "SANG ALKEMIS" WAJIB DIBACA

Sang Alkemis The Alchemist | Sang Alkemis Penulis   : Paulo Coelho Penerbit : Gramedia Pustaka Utama ISBN       : 978-602-03-2305-3 Tebal     : 216 hlm. Buku ini telah banyak direkomendasikan teman-teman, untuk saya baca. Novel yang telah lahir di tahun 1988 (bahkan sebelum saya lahir bo!) ini banyak menuai review positif dari para pembacanya. Mungkin, saya terlambat untuk membahas novel yang sudah terkenal seantero dunia ini. Namun, tujuan saya nge-blog adalah sharing tentang apa yang saya sudah baca, dan harapan saya, semoga review saya ini dapat memberi impact positif buat teman-teman yang membaca blog saya ini.. Hehehehe…. 😊 Buku ini mengisahkan tentang proses pencarian “harta karun” oleh seorang penggembala muda. Proses yang dialami Santiago (si penggembala muda) tidaklah mudah dalam menemukan harta karun tersebut. Hingga suatu saat, dia bertemu sang alkemis (seseorang yang dapat menciptakan sesuatu dari ketiadaan) dengan mengikuti pertan

Review : Harry Potter and the Cursed Child

Harry Potter and the Cursed Child Finally, my new blog post on January 2019.. Lumos! Kali ini saya akan memberikan review buku yang berisikan skenario pementasan dari Harry Potter and Cursed Child, di West East London pada tahun 2016 lalu. Review saya berisikan spoiler. Jadi, sebelum kamu membaca lebih lanjut, silahkan quit my blog window kalo masih pengen baca sendiri tanpa spoiler-an. Tapi, kalo ga ada masalah, silahkan lanjut… hehehehe 😄 Kenapa saya memberikan penjelasan buku ini berisikan skenario?  Karena buku HP yang ke delapan ini berbeda dengan 7 seri HP lainnya. Pertama, alur cerita plot skenarionya beda, bukan seperti baca buku HP pendahulunya (pantas saja sebagian   potter head yang kecewa dengan buku ini). Kedua, konon katanya penulis buku ini tidak sepenuhnya JK Rowling. Rowling hanya memberikan karakter cerita miliknya, tetapi Jack Thorne yang “mengkaryakannya”.  Saya pribadi, sebenarnya tidak ingin membaca buku ini sejak English versi